PENERAPAN
KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM
BASED LEARNING DAN GROUP
INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN
AKTIVITAS
DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA
KELAS
XI AK 1 SMK NEGERI 1 DOLOKSANGGUL
TAHUN
PEMBELAJARAN 2013/2014
Sabrina Marike Simanullang
FE UNIMED, Jl. W. Iskandar Psr V, Medan 20221,
Indonesia
Abstrak
Permasalahan dalam
penelitian ini adalah rendahnya aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dengan penerapan kolaborasi model
pembelajaran Problem Based Learning
dan Group Investigation dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa di kelas XI AK 1 SMK
Negeri 1 Doloksanggul Tahun Pembelajaran 2013/2014.
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Doloksanggul dengan
subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI AK 1 yang berjumlah 37 orang.
Objek dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Problem Based Learning dan Group
Investigation. Penelitian dilakukan berdasarkan pendekatan Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus.
Berdasarkan hasil analisis
pada siklus I diperoleh hasil belajar yaitu 37,84% siswa memenuhi ketuntasan
dengan nilai rata-rata 64,19 akan tetapi belum mencapai indikator keberhasilan
yaitu 75. Oleh karena itu penelitian dilanjutkan ke siklus II. Pada siklus II
diperoleh hasil belajar yaitu 81,08% siswa memenuhi ketuntasan dengan nilai
rata-rata 80,14 yang berarti telah melampaui indikator keberhasilan sehingga
penelitian berhenti di siklus II. Begitu juga dari lembar observasi aktivitas
siswa menunjukkan adanya peningkatan aktivitas belajar siswa dari siklus I ke
siklus II sebesar 51,35%. Pada siklus I diperoleh hasil 29,73% siswa masuk
dalam kategori aktif dan pada siklus II diperoleh hasil 81,08% siswa masuk
dalam kategori aktif.
Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa melalui penerapan kolaborasi model
pembelajaran Problem Based Learning
dan Group Investigation dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siwa di kelas XI AK 1 SMK
Negeri 1 Doloksanggul T.P 2013/2014.
Kata Kunci : Model
Pembelajaran Problem Based Learning,
Group Investigation, Aktivitas dan Hasil Belajar Akuntansi
Abstract
The problem of this research is low level of students’ activities and
accounting study result. This research is aimed to overview application of collaboration Problem Based Learning Learning Model and Group
Investigation to increase activities and accounting study result in
class XI AK 1 SMK
Negeri 1 Doloksanggul for 2013/2014 Academic Year.
This research is
implemented at SMK Negeri 1 Doloksanggul with the subject of this research
in XI AK 1 is 37 students. This research is managed by Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) approach.
Based
on the analysis from First Phase Cycle, it resulted that 37,84 percent students get an average point of 64,19 which is not the ideal achievement indicator point
with average point of 75. Therefore, the result is continued to Second Phase
Cycle. The result achieved from Second Phase Cycle is 81,08
percent of students’ study result get
an average point of 80,14 which
already exceed the ideal achievement indicator, so the research stops at this
phase. Observation assessment of students’ activities also
shows 51,35 percent improvement of students’ study activities
from First Phase Cycle to Second Phase Cycle. At First Phase Cycle is resulted 29,73% students including in active category while in Second Phase
Cycle is resulted 81,08% students including in active category.
The
research shows that through the
implementation of collaboration Problem
Based Learning Learning Model and Group
Investigation to increase the student’s learning activities and accounting
study result in class XI AK 1 SMK Negeri 1 Students for 2013/2014 Academic Year.
Keyword : Problem Based Learning Learning Model, Group
Investigation, Accounting Activities and Study Result of
Accounting
Pendahuluan
Pendidikan merupakan suatu cara untuk membenahi dan meningkatkan
kemampuan berfikir seseorang dan kualitas setiap individu baik secara langsung
maupun tidak langsung. Perkembangan dan perubahan pendidikan yang semakin maju
menuntut lembaga pendidikan atau sekolah untuk mempersiapkan sumber daya
manusia yang lebih baik lagi, dimana tenaga pengajar atau guru dituntut untuk
mengembangkan kemampuan dirinya dengan pengetahuan dan keterampilan.
|
Namun kenyataannya, dalam proses
pembelajaran yang berlangsung disekolah masih cenderung berorientasi pada guru
(teacher oriented). Hal tersebut
mengakibatkan siswa kurang diberi kesempatan untuk mandiri dan berkembang
melalui penemuan dan proses berfikirnya, sehingga sering mejadi bosan, kurang
dapat menyerap materi yang diberikan oleh guru, dan menganggap akuntansi
merupakan pelajaran yang sulit karena berhubungan dengan dengan angka-angka
yang harus menuntut ketelitian, pemahaman, dan daya ingat yang lebih tajam.
Keadaan tersebut berdampak buruk terhadap hasil belajar akuntansi siswa
yang kurang memuaskan. Penulis menduga keadaan tersebut disebabkan oleh model
pembelajaran yang digunakan belum efektif dan cenderung menggunakan model pembelajaran
konvensional sehingga siswa pasif dalam ruangan sehingga kurang memahami materi yang disampaikan.
Oleh sebab
itu, dalam meningkatkan kualitas pembelajaran salah satu
upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan inovasi pembelajaran, yaitu dengan
menciptakan suatu proses belajar mengajar yang lebih menarik, menggembirakan,
dan mudah dipahami. Guru dapat memilih berbagai alternatif dalam usaha
perbaikan pembelajaran. Salah satu alternatif yang dapat dipilih oleh guru
adalah dengan memanfaatkan model pembelajaran koperatif yang dapat disesuaikan
dengan situasi dan kondisi siswa. Seorang guru sebaiknya mampu memilih model
pembelajaran yang tepat bagi peserta didiknya.
Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan adalah penerapan
kolaborasi model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL) dan Group
Investigation (GI). Kolaborasi merupakan kerjasama antara model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
dan Group Investigation (GI) yang
memberikan kesempatan kepada guru untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan
melibatkan seluruh siswa agar berperan aktif.
Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL) merupakan model pembelajaran
yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan
mengintegrasikan pengetahuan baru. Siswa diberikan permasalahan pada awal
pelaksanaan pembelajaran oleh guru, selanjutnya selama pelaksanaan pembelajaran
siswa memecahkan masalah yang pada akhirnya mengintegrasikan pengetahuan dalam
bentuk laporan.
Sedangkan model pembelajaran Group Investigation merupakan konsep
belajar yang dapat melatih siswa untuk menumbuhkan kemampuan berfikir.
Keterlibatan siswa secara aktif dapat terlihat mulai dari tahap pertama sampai
tahap akhir pembelajaran akan memeberi peluang kepada siswa untuk lebih
mempertajam gagasan. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok yang beranggotakan
5-6 orang secara heterogen. Kelompok disini dapat dibentuk dengan
mempertimbangkan keakraban persahabatan atau minat yang sama dalam topik
tertentu. Selanjutnya siswa memilih topik untuk diselidiki, dan melakukan
penyelidikan yang mendalam atas topik yang dipilih dan mempresentasikan
laporannya kepada seluruh kelas. Adanya interaksi sesama teman dalam
kelompoknya memberi kesempatan bagi siswa untuk mengeluarkan pendapatnya dalam
memecahkan permasalahan yang diberikan guru, sehingga dapat meningkatan hasil
belajar siswa.
Rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah Apakah dengan menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning dan Group
Investigation dapat meningkatkan aktivitas belajar akuntansi siswa kelas XI
AK 1 SMK Negeri 1 Doloksanggul. Apakah dengan menerapkan Problem Based Learning dan Group
Investigation dapat meningkatkan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI AK
1 SMK Negeri 1 Doloksanggul. Apakah ada perbedaan peningkatan hasil belajar
akuntansi antar siklus.
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk
mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI AK
1 SMK Negeri 1 Doloksanggul dengan menerapkan kolaborasi model pembelajaran Problem Based Learning dan Group Investigation. Manfaat penelitian adalah hasil penelitian
ini dapat digunakan untuk menambah wawasan, pengalaman dan pengetahuan penulis.
Sebagai bahan pertimbangan dan masukan untuk sekolah pada umumnya dan guru pada
khususnya dalam menggunakan model pembelajaran untuk meningkatkan aktivitas dan
hasil belajar siswa. Sebagai referensi dan masukan civitas akademik UNIMED
khususnya jurusan pendidikan ekonomi.
Metode
Penelitian ini dilakukan di SMK
Negeri 1 Doloksanggul. Waktu penelitian ini adalah pada semester ganjil Tahun
Pembelajaran 2013/2014, dilaksanakan pada bulan Juli 2013. Subjek penelitian
adalah siswa kelas XI AK 1 yang berjumlah 37 orang. Rancangan penelitian ini
adalah penelitian tindakan kelas atau classroom
action research yang terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dari
penetapan fokus masalah penelitian, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan,
pengamatan dan interpretasi, analisis dan refleksi.
Siklus pertama dimulai dengan
melakukan pretest terhadap siswa yang bertujuan untuk mengukur kemampuan awal
siswa sebelum materi disampaikan. Kemudian guru membagi siswa kedalam beberapa
kelompok, dan setiap kelompok terdiri dari 6 peserta didik. Guru dan peserta
didik bersama menyusun prosedur pembelajaran yang terkait dengan permasalahan
yang akan dibahas oleh peserta didik. Kemudian setiap kelompok membahas permasalahan
yang diberikan oleh guru. Hasil diskusi dipresentasikan oleh setiap kelompok. Kemudian guru bersama-sama
siswa menyimpulkan materi pembelajaran. Hasil siklus pertama dievaluasi dan
dibuat refleksinya untuk mengukur tingkat ketercapaian tujuan. Hasil refleksi
digunakan untuk merencanakan tahap lanjutan pada siklus kedua.
Siklus kedua dimulai dengan perencanaan
yaitu memberikan setiap kelompok permasalahan yang akan dibahas peserta didik. Setiap kelompok menganalisis
soal yang telah diberikan oleh guru, memberikan tanggapan dan menemukan
penyelesaian soal tersebut. Guru mengawasi jalannya diskusi dan memberikan
arahan jika ada kelompok yang kurang mengerti. Setelah selesai mengerjakan soal
tersebut, guru menyuruh salah satu anggota dari setiap kelompok untuk
mengerjakan hasil diskusi mereka di papan tulis. Diakhir pertemuan diadakan
posttest untuk menilai ketercapaian hasil belajar siswa. Pada siklus ini guru
lebih banyak memberikan permasalahan yang akan dibahas oleh peserta didik,
sehingga pengetahuan mereka semakin berkembang.
Instrumen-instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah:
a.
Instrumen
untuk menilai aktivitas siswa menggunakan lembar penilaian aktivitas.
b.
Data
yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar berbentuk essay
test.
Hasil dan Pembahasan
Penelitian Tindakan Kelas ini menerapkan
kolaborasi model pembelajaran Problem Based Learning dan Group Investigation untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil
Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI AK 1 SMK Negeri 1 Doloksanggul. Penelitian
ini terdiri dari dua siklus dimana setiap siklus dilaksanakan dua kali
pertemuan dan pada setiap akhir siklus diberikan post-test untuk
mengetahui perubahan yang terjadi. Masing-masing siklus dilakukan pengukuran
terhadap aktivitas dan hasil belajar peserta didik. Adapun hasil dari
penelitian:
1. 1.
Aktivitas Belajar
Berdasarkan
kriteria penilaian aktivitas, seorang siswa dikatakan aktif belajar jika skor
aktivitas yang diperolehnya sebesar ≥ 23. Kelas dinyatakan telah aktif apabila
persentase keaktifan kelas mencapai 75%. Persentase aktivitas belajar secara
klasikal pada siklus I belum mencapai ketuntasan klasikal untuk aktivitas
belajar karena hanya mencapai 29,73%, sedangkan kelas dinyatakan telah aktif
jika 75% dari jumlah siswa telah aktif
(Skor Penilaian Aktivitasnya minimal 23).
Berdasarkan
hasil observasi siklus II, diketahui bahwa keaktifan kelas tersebut mencapai
81,08%. Oleh karena itu, ketuntasan klasikal untuk aktivitas telah terpenuhi. Peningkatan sebesar 51,35%
dari siklus I ke siklus II
1. 2.
Hasil Belajar
Untuk hasil belajar siswa, pada siklus I
diperoleh sebesar 37,84% atau 14 siswa yang mencapai KKM yang berarti belum
mencapai indikator keberhasilan yaitu 75% sehingga penelitian berlanjut ke
siklus II.
Oleh sebab itu, perlu dilakukan siklus II. Pada siklus II terdapat peningkatan yang cukup
signifikan yaitu hasil belajar yang diperoleh menjadi sebesar 81,08% atau 30
siswa yang mencapai KKM yang berarti telah melampaui indikator keberhasilan
yaitu 75%, jadi peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 43,24%.
1. 3.
Perbedaan Peningkatan Hasil
Belajar Antar Siklus
Ada perbedaan yang signifikan antara siklus I
dan siklus II, hal ini dapat terlihat dari uji-t yang dilakukan. Dimana dari
hasil perhitungan
diperoleh t(hitung) = 13,07 dan t(tabel) = 2,028. Dengan
membandingkan t(hitung) dan t(tabel) diperoleh t(hitung)
> t(tabel) yaitu
13,07 > 2,028 sehingga perbandingan belajar akuntansi siswa kelas XI AK 1
SMK Negei 1 Doloksanggul T.P 2013/2014 pada posttest siklus I dengan posttest
siklus II adalah signifikan dan positif dengan kata lain hipotesis 3 diterima.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
maka dapat disimpulkan yaitu Penerapan kolaborasi model pembelajara Problem Based Learning dan Group Investigation dapat meningkatkan
aktivitas belajar siswa Hal ini terlihat dari tingkat kerjasama dan keaktifan
siswa yang mengalami peningkatan. Dimana aktivitas siswa pada siklus I hanya
rata-rata 29,73% yang berarti belum mencapai indikator keberhasilan senilai 75%
sehingga penelitian dilanjutkan ke siklus II menjadi 81,08% pada siklus II yang
berarti telah melampaui indikator keberhasilan 75%. Peningkatan sebesar 51,35%
dari siklus I ke siklus II.
Penerapan kolaborasi model pembelajaran Problem Based Learning dan Group Investigation dapat meningkatkan
hasil belajar akuntansi siswa. Hal ini dapat dilihat pada siklus I hasil
belajar yang diperoleh sebesar 37,84% atau 14 siswa yang mencapai KKM yang
berarti belum mencapai indikator keberhasilan yaitu 75% sehingga penelitian
berlanjut ke siklus II. Kemudian pada siklus II terdapat peningkatan yang cukup
signifikan yaitu hasil belajar yang diperoleh menjadi sebesar 81,08% atau 30
siswa yang mencapai KKM yang berarti telah melampaui indikator keberhasilan
yaitu 75%, jadi peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 43,24%.
Ada perbedaan hasil belajar yang signifikan
antara siklus I dan siklus II, hal ini dapat terlihat dari uji-t yang
dilakukan. Dimana dari hasil perhitungan
uji t diperoleh t(hitung) = 13,07 dan t(tabel) = 2,028.
Dengan membandingkan t(hitung) dan t(tabel) diperoleh t(hitung)
> t(tabel) yaitu 13,07 > 2,028 sehingga ada
perbedaan peningkatan hasil belajar akuntansi siswa.
Daftar Pustaka
Amir, M. Taufiq, 2009. Inovasi Pendidikan melalui Problem Based Learning: Bagaimana Pendidik
Memberdayakan Pelajaran di Era Pengetahuan. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.
Aqib, Zainal, dkk. 2011. Penelitian Tindakan Kelas: Untuk Guru SD, SLB dan TK. Bandung: CV.
YRAMA WIDYA.
Arikunto, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara.
Diedrich.
(2011). dalam Sardiman. Interaksi dan
Motivasi Belajar Mengajar. (hal.101)
Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada.
Eggen,
Kaunchak. (2006). dalam Hobri dan Susanto. Penerapan
Pendekatan Cooperative Learning Model Group Investigation untuk Meningkatkan
Pemahaman Siswa Kelas III SLTPN 8 Jember Tentang Volume Tabung. Jurnal
Pendidikan Dasar, Vol. 7, No. 2, 2006:74-83.
Riyanto, Yatim. 2009. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafika
Sanjaya,
Wina. 2011. Strategi Pembelajaran
Berorientasi Standart Proses Pendidikan. Jakarta : Kencana.
Sharan.
(2006). dalam Hobri
dan Susanto. Penerapan Pendekatan
Cooperative Learning Model Group Investigation untuk Meningkatkan Pemahaman
Siswa Kelas III SLTPN 8 Jember Tentang Volume Tabung. Jurnal Pendidikan
Dasar, Vol. 7, No. 2, 2006:74-83.
Sharan. (2009). dalam Trianto. Mendesain Model Pembelajaran
Inovatif-Progresif. (hal. 80) Jakarta:
Kencana Persada Media Group.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar